LHOKSEUMAWE- Puluhan massa Partai Aceh mendatangi kantor Komisi Independen Pemilihan dan Panitia Pengawas Pemilu Aceh Utara, siang tadi, Selasa, 7 Februari 2012. Mereka melayangkan protes terhadap atribut milik pasangan kandidat Bupati-Wakil Bupati dari perseorangan, Misbahul Munir-Mansur yang dinilai memakai emblem Partai Aceh.
Pantauan The Atjeh Post, sekira 50 massa Partai Aceh (PA) yang mayoritas mantan kombatan Wilayah Samudera Pase, mulanya masuk ke kantor KIP Aceh Utara, sekitar pukul 11.20. Mereka membawa kalender, stiker dan kartu nama bergambar pasangan kandidat Misbahul Munir dan Mansur yang berles PA. Kedatangan mereka diterima Ketua KIP Aceh Utara Muhammad Manan dan Komisioner KIP T Hidayatuddin.
“Kalender, stiker dan kartu nama milik Rahul (panggilan untuk Misbahul Munir) yang berles PA kami temukan sejak tiga hari lalu, tersebar di banyak kecamatan yang ada di Aceh Utara. Les ini (les PA) les suci, Rahul tidak berhak memakai les suci ini karena dia sudah dipecat dari PA,” kata Ayah Banta, mantan kombatan Wilayah Samudera Pasai didampingi Ketua Komite Peralihan Aceh (KPA) Sagoe Tanah Jambo Aye, Joni yang memimpin massa PA itu.
Menurut Ayah Banta, temuan atribut Misbahul Munir-Mansur berles PA telah mengundang amarah para mantan kombatan di Aceh Utara. Dia mengkawatirkan terjadi hal-hal tidak diinginkan di lapangan kalau atribut tersebut tidak segera ditertibkan. “Pemakaian les PA pada atribut calon yang bukan diusung PA sangat merugikan PA. Kami himbau semua calon yang bukan calon PA tidak memakai les atau emblem PA. Kalau mau buat atribut, bikin les sendiri,” katanya.
Setelah mendapat penjelasan dari Ketua KIP Aceh Utara Muhammad Manan, massa PA kemudian bergerak ke kantor Panwaslu Aceh Utara yang berlokasi di sebelah kantor KIP. Di sini, mereka diterima anggota Panwaslu Zainal Abidin Hamid. Sama seperti saat bertemu pihak KIP, Ayah Banta dan para mantan kombatan lainnya minta Panwaslu menindak Misbahul Munir-Mansur yang dinilai memakai atribut berles PA.[sumber:atjehpost.com]