Selasa, 28 Februari 2012

Zaini Abdullah: Pertahankan Perdamaian Aceh

Konvoi Partai Aceh di Aceh Tenggara
|Foto: Ady
GAYO LUES - Perdamaian yang telah dicapai Aceh melalui MoU Helsinki dengan pemerintah Indonesia bukanlah sebuah pekerjaan yang mudah, karena perjanjian tanpa kejujuran dari kedua belah pihak tentu sulit diselamatkan.

"Kita harus bekerja keras untuk menjaga perdamaian supaya kekal selamanya," kata kandidat gubernur dari Partai Aceh Zaini Abdullah di hadapan ribuan masyarakat Gayo Lues Senin di Lapangan SD 1 pusat Kota Belang kejeren, Gayo Lues, Senin 27 Februari 2012.
Zaini Abdullah hadir di Gayo Lues bersama calon Wakil Gubernur Aceh Muzakir Manaf memenuhi undangan deklarasi Partai Aceh Gayo Lues. Dalam deklarasi itu juga diperkenalkan kandidat gubernur dan wakil gubernur Zaini-Muzakir serta calon bupati dan Wakil Bupati Gayo Lues Irmawan- Yudhi kepada masyarakat luas.

Dikatakan Zaini, seluruh masyarakat Aceh harus bekerja keras dalam mempertahankan perdamaian, terutama bekerjasama menyelesaikan penjabaran butir- butir MoU Helsinki di dalam waktu dekat ini. Termasuk tentang Wali Nanggroe yang diperintahkan dalam MoU tersebut.

"Tanpa meninggalkan titik dan komanya, dan tetap di bawah NKRI, karena Aceh adalah daerah modal. Sejarah membuktikan tanpa Aceh tidak ada Indonesia," jelas Zaini yang disambut massa seraya meneriakan yel-yel "hidup PA" dan "hidup Aceh". 

Selain soal MoU perdamaian dan UUPA , Zaini menyinggung pula soal kesehatan dan pendidikan. Zaini menilai, Jaminan Kesehatan Aceh yang ada sekarang ke depan akan lebih ditingkatkan menjadi baik dan berkualitas.

Sedangkan fokus pendidikan bukan difokuskan pada pendidikan umum semata, tetapi juga pendidikan-pendidikan agama.

Selepas menghadiri deklarasi, pasangan kandidat Zaini Abdullah-Muzakir Manaf semalam menginap di Gayo Lues.

Pagi tadi sekitar pukul 9, rombongan bergerak menuju Kuta Cane untuk melakukan pertemuan dengan tokoh-tokoh, ulama dan masyarakat disana.

Besok harinya, Rabu, 29 Februari 2012, Zaini Abdullah dijadwalkan akan menyampaikan kuliah umum di Universitas Gunung Louser dengan tema perdamaian dan pembangunan masa depan Aceh.

Kuliah umum ini akan dihadiri sekitar 2000 peserta, yang terdiri dari 1000 orang mahasiswa dan 1000 orang lainnya perwakilan dari Osis, guru, sekolah tinggi, unsur Muspida, kepala dinas dan dosen.[sumber:atjehpost.com]


Berita Terkait: